Dewasa ini banyak Masyarakat yang tidak lagi percaya terhadap Pemerintahnya ini disebabkan karena terus terjadi Gunjang ganjing Politik yang kian tidak menentu, sehingga menimbulkan berbagai polemik. bahkan REFORMASI yang dipertaruhkan kini sudah lewat batas, ini terlihat di sekitar kehidupan Masyarakat kita, Pemerintah Kita dan Para Pembawa Kebenaran.
bahkan kadang salah mengartikan Reformasi, sesuai obrolan dua orang Pemuda agak separo baya yang berasal dari Jawa dan Melayu TIBUS dengan BITUS namanya di warung Kopi beberapa waktu yang lalu.
Tibus : " Apa sih Arti Reformasi yang sebenarnya bang...??
Bitus : " Reformasi tu artinya Perubahan.. diak...!!
Tibus : " Perubahan Contohnya...Bagaimana bang..??
Bitus : " Perubahan dari nan buruak ka nan elok, nan kurang ka nan lobiah, nan salah ka nan bonar. baitu " dengan logat melayunya.
Tibus: " Kalau Demo ugal- ugalan, Merusak Pagar, Menyindir Pemerintah, Bahkan ke Kantor Pemerintah mencari Pejabat Meminta Uang..... apakah itu Reformasi...?? kata Tibus dengan nada Jengkel.
Bitus : " Kok nan itu yo tak obe diak... mungkin dek jaman la Modren makonyo salah mengartikan reformasi tu du....!!
Bitus : " Ola muah Poi lai karojo jan nak cerito politik je... anak bini awak dirumah beko ndak lho makan de itu di.....!!!
Ahirnya kedua pemuda tersebut segera bergegas membayar minumannya dan langsung pergi dengan menggunakan sepeda ontelnya menuju tempat kerja.
Itulah sekelumit potret kehidupan berpolitik Masyarakat yang selalu ingin tau dan membandingkan dengan apa yang ia dapat di Media dan kehidupan di sekitar lingkungan dimana ia tinggal. (sbt)
bahkan kadang salah mengartikan Reformasi, sesuai obrolan dua orang Pemuda agak separo baya yang berasal dari Jawa dan Melayu TIBUS dengan BITUS namanya di warung Kopi beberapa waktu yang lalu.
Tibus : " Apa sih Arti Reformasi yang sebenarnya bang...??
Bitus : " Reformasi tu artinya Perubahan.. diak...!!
Tibus : " Perubahan Contohnya...Bagaimana bang..??
Bitus : " Perubahan dari nan buruak ka nan elok, nan kurang ka nan lobiah, nan salah ka nan bonar. baitu " dengan logat melayunya.
Tibus: " Kalau Demo ugal- ugalan, Merusak Pagar, Menyindir Pemerintah, Bahkan ke Kantor Pemerintah mencari Pejabat Meminta Uang..... apakah itu Reformasi...?? kata Tibus dengan nada Jengkel.
Bitus : " Kok nan itu yo tak obe diak... mungkin dek jaman la Modren makonyo salah mengartikan reformasi tu du....!!
Bitus : " Ola muah Poi lai karojo jan nak cerito politik je... anak bini awak dirumah beko ndak lho makan de itu di.....!!!
Ahirnya kedua pemuda tersebut segera bergegas membayar minumannya dan langsung pergi dengan menggunakan sepeda ontelnya menuju tempat kerja.
Itulah sekelumit potret kehidupan berpolitik Masyarakat yang selalu ingin tau dan membandingkan dengan apa yang ia dapat di Media dan kehidupan di sekitar lingkungan dimana ia tinggal. (sbt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar